Follow on Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 November 2019

ALIH FUNGSI GURU


BAB I
Pendahuluan

1.  Latar Belakang

Pada era globalisasi ini tidak dapat dihindari persaingan di berbagai hal tidak terkecuali di dunia pendidikan, untuk itu khususnya pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dituntut untuk menghasilkan lulusan yang siap berkompetisi dan  memiliki kompetensi yang berkualitas, dalam setiap kompetensi keahliannya sehingga dapat diserap oleh dunia usaha atau dunia industri (DU/DI) atau mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Permasalahan umum di SMK adalah kekurangan guru produktif hampir disemua bidang studi keahlian sebagaimana disajikan kesulitan SMK dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas serta relevan dengan kebutuhan DU/DI, artinya upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak akan banyak berarti tanpa dukungan guru produktif yang profesional dan berkualitas.
Walaupun disadari bahwa profesionalitas guru merupakan komponen penting yang dapat menjamin mutu pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun keberadaan profesi nampaknya saat ini belum ditangani secara tuntas karena begitu kompleksnya masalah yang dihadapi baik oleh lembaga pendidikan, masyarakat maupun pemerintah sendiri.
Selaras dengan keadaan tersebut Wardiman (2008 :1) mengemukakan bahwa “masih terjadi gap antara dunia pendidikan dan DU/DI (link and match)”. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka pilihan yang terbaik atau prioritas adalah mengadakan inovasi atau pembaharuan sistem pendidikan dan latihan untuk guru produktif SMK dalam meningkatkan profesionalitasnya, yang salah satunya melalui apprenticeship teacher atau magang guru terutama untuk guru produktif SMK yang didesain bersama DU/DI, karena secara historis menurut Evans & Edwin (1978:36) bahwa “Pendidikan kejuruan sesungguhnya merupakan perkembangan dari latihan dalam pekerjaan (on the job training) dan pola magang (apprenticeship)”.Studi yang dilakukan Andersson.I.At.al (2015) yang mengeksplorasi sebuah inovasi mengenai faktor-faktor utama penerapan model sekolah menengah atas berbasis magang di Swedia, dimana terjadi ketidak sesuaian antara pemerintah dengan (Swedish Trade Union Confederation), Confederation of Swedish Enterprise yang mengembangkan kurikulum magang berbasis pasar tenaga kerja, sedangkan Swedish Initial Vocational Education And Training membangun kurikulum magang berbasis sekolah pendidikan kejuruan.
Magang guru dapat meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru produktif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha dan dunia industri. Guru dapat melihat secara  nyata, tamatan seperti apa yang dicari, yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri itu nantinya. Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seyogyanya adalah orang-orang yang kompeten, dan profesional di bidangnya. Mampu bersaing dengan calon-calon tenaga kerja tamatan sekolah lainnya. Keberhasilan pendidikan kejuruan, diukur berdasarkan seberapa banyak lulusan dapat bekerja di dunia usaha dan dunia industri maupun berwirausaha mandiri. Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di dunia usaha dan industri sering berjalan lebih cepat dari pada perkembangan Iptek yang ada di SMK itu sendiri. Hal ini menyebabkan kompetensi keahlian yang diajarkan di SMK sering mengalami kesenjangan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri sehingga lulusan SMK belum siap bekerja saat mereka lulus.
Perioritas magang bagi guru produktif SMK di DU/DI merupakan sebuah inovasi pendidikan, karena yang selama ini dijalankan sesuai dengan struktur kurikulum SMK dan telah banyak dikaji oleh para peneliti lain yaitu peningkatan relevansi antara SMK dengan DU/DI melalui kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang dilakukan  oleh siswa selama tiga bulan, namun sebaliknya meningkatkan relevansi antara SMK dan DU/DI melalui magang guru belum mendapat perhatian yang lebih.
Magang guru produktif SMK di DU/DI diharapkan dapat berjalan secara efektif sehingga dapat meningkatkan profesionalitas guru produktif SMK di dalam menjalankan tugasnya, terutama memperkenalkan iklim kerja dan menyelaraskan standar kompetensi sesuai dengan tuntutan DU/DI yang harus dimiliki guru dan di informasikan pada  para peserta didiknya di SMK, sehingga mutu pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan DU/DI dapat tercapai. Lucas, Bill and Spencer, Ellen (2015:11) menjelaskan bahwa:...the redefining of an apprenticeship, the role of the employer in setting the standard, the simplification of the system to one standard or qualification per occupation, the freeing up of the curricula and of teaching methods, the robust testing of the accomplishment, the funding of apprenticeship training and the generation of demand and supply. Magang bagi guru produktif SMK di DU/DI tidak terlepas dari penetapan standar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan,penyelenggaraan kegiatan, pembiayaan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan magang.
Hal tersebut selaras dengan hasil studi yang dilakukan Yuniarti,N.(2014) tentang model penyiapan guru pendidikan kejuruan bahwa pengetahuan dan pengalaman nyata yang diperoleh dari hasil magang guru di DU/DI dapat memberikan wawasan kepada siswa dan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh DU/DI. Arti penting profesionalitas guru terutama guru produktif bagi SMK merupakan hal yang urgent untuk menjalankan kelangsungan hidup daya saing mengimbangi berbagai perubahan secara cepat dan tidak terprediksi melalui berbagai potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang di atas dan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang “Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia” demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nanti bilamana terlibat langsung dalam dunia industri modern yang mana industri tersebut berkaitan langsung dengan kompetensi yang ada pada  sekolah maka SMK YP Gajah Mada melakukan pemagangan guru pada PT Pupuk Sriwidjaya Palembang.

2.  Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya pemagangan guru pada Dunia Usaha dan unia Industri antara lain :
a.  Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa program magang guru sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru produktif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha dan dunia industri. Terkadang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di dunia usaha dan industri sering berjalan lebih cepat dari pada perkembangan Iptek yang ada di sekolah. Hal ini menyebabkan kompetensi keahlian yang diajarkan di sekolah sering mengalami kesenjangan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri sehingga lulusan SMK belum siap bekerja saat mereka lulus nanti.
b.  Memahami dan mengikuti proses yang berlangsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri  beserta peralatan pendukung yang dipergunakan
c.   Menambah wawasan dan pengalaman kerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri yang nantinya akan di aplikasikan dalam peroses belajar mengajar di sekolah.
d.  Meperoleh kesempatan untuk menganalisa masalah yang terjadi di lapangan secara langsung dan dapat mengetahui rekomundasi terhadap masalah tersebut
e.  Menjalin hubungan baik yang saling menguntungkan antara pihak sekolah dengan pihak industri


3.  Manfaat
Dalam Program Guru Magang sudah tentu diharapkan ada manfaat yang diperoleh manfaat melalui program magang diantaranya:
a.      Guru dapat melihat secara  nyata, tamatan seperti apa yang dicari oleh dunia usaha dan dunia industri. Lulusan sekolah kejuruan seyogyanya adalah orang-orang yang kompeten, dan profesional di bidangnya. Mampu bersaing dengan calon-calon tenaga kerja tamatan sekolah lainnya. Oleh karena itu di SMK ada program praktik kerja industri (prakerin) yang bertujuan agar peserta didik mendapat pengalaman kerja yang sesuai dengan standar kerja.
b.      Program magang guru juga bermanfaat untuk mengatasi kesenjangan antara kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan di industri. Oleh sebab itu diberikan kesempatan kepada guru bidang studi keahlian di SMK untuk magang di dunia usaha dan industri yang relevan dengan kompetensi yang diajarkan.

4.  Tempat, Waktu dan Alamat
Pelaksanaan magang guru ini dilaksanakan pada :  
a.  Tempat
Pelaksanaan Magang Guru dilaksanakan pada Perusahaan yang telah memiliki kerja sama dengan  sekolah atau belum yang ada kaitan dengan kompetensi yang ada pada sekolah, karena SMK YP Gajah Mada memiliki Program Keahlian Teknik Mesin, Teknik Otomotif, dan Teknik Pemesinan Maka pemagangan guru di laksanakan pada  PT. Pupuk Sriwidjaya, Mitsubishi dan PT Yamaha Motor  Palembang

b.  Alamat
1)    PT Pupuk Sriwidjaja Palembang  beeralamat pada Jl Mayor Zen, Palembang Sumatera Selatan 30118-Indonesia
2)      PT. THAMRIN BROTHERS Palembang beralamat di Jl. Kapten A. Rivai No. 9 Palembang-Indonesia Telp. (0711) 317090 – 317122 - 313933
3)    PT. Lautan Berlian Utama Motors (LBUM) Plaju beralamat pada Jl A. Yani, Palembang Sumatera Selatan 30118-Indonesia dan PT. Lautan Berlian Utama Motors (LBUM) Soeta beralamat pada Jl. Soekarno-Hatta Palembang

c.   Waktu
Pelaksanaan Magang Guru ini dilaksanakan mulai dari 2 minggu sampai satu bulan  interval waktu pelaksanaan mulai dari bulan Oktober sampai dengan itu mulai Desembera 2018

5.      Peserta Magang Guru

Perencanaan Kewirausahaan

BAB   I PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tida...